Kamis, 25 Februari 2010

harga beras

Petani Membutuhkan Stabilitas Harga


Direktur Jendral Tanaman Pangan depaertemen pertanian Sutarto Alimusu menyatakan peningkatan produksi pangan mudah di lakukan selama ada jamina stabilitas harga dan petani bisa memperoleh keuntungan .
Petani dengan senang hati menjalankan usaha tani pangan . peningkatan produksi beras selama 3 thun ini juga karena ada stabilitas harga dan keuntungan yg wajar sebagaihasil kerja sama dengan Bulog.
Sejak thun 2007 hingga saat ini harga beras stabil . produksi padi pun naik dari 57,16 juta ton gabah kering giling pada 2007 menjadi 26,56 juta ton GKG (2009) naik 5,4 juta ton .
Begitu pula peningkatan produksi jagung terjadikarena ada kenaikan harga yg tinggi sehingga usaha tani jagung menguntungkan.
Berbeda dengan kedelai. Untuk komoditas ini , belum ada jaminan stabilitas harga dan keuntungan yg wajar bagi petani sehingga peningkatan produksi sulit dilakukan.
Pada masa kejayaan produksi kedelai, ujar Sutarto,harga selalu mahal dari pada harga beras. Namun , thun 2007, harga kedelai hanya Rp 3000 /kg , sementara harga beras Rp 4000/kg .
Untuk itu,pada masa mendatang perlu kerjasama antara pemerintah ,petani, dan pengguna kedelai untuk mencari formula terbaik agar kebergantungan padda import kedelai bisa di tekan. Hal itu , misalnya,dengan menerapkan kuota import kedelai ,biaya masuk yg ideal , serta jaminan stabilitas harga.




sumber : Kompas Jakarta….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar